Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga Butuh DED dan ‘Master Plan’

17-07-2022 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022). Foto: Nadia/Man

 

Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid menyatakan, dirinya mengaku terkejut saat mengunjungi Taman Wisata Sejarah di Kota Salatiga. Mengingat tidak adanya penjelasan berupa master plan maupun Detail Engineering Design (DED)-nya, sehingga dirinya meminta pihak terkait untuk menampilkan masterplan tersebut. 

 

"Jadi kami tadi kaget ketika berkunjung ke Taman Wisata yang rencananya adalah taman sejarah ya. Kenapa kami kaget, karena tidak ada penjelasan bahwa itu baru rencana, yang ternyata anggarannya pun baru 10 persen," kata Sodik usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022). 

 

Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra itu menilai, secara prospek kawasan yang dibangun menjadi taman wisata sejarah Salatiga cukup bagus, mengingat kondisi lahan yang cukup luas, dan dilengkapi taman-taman di belakangnya. Sehingga, dirinya optimis ke depannya pembangunan pariwisata ini akan cukup prospek, hanya saja sekali lagi, dirinya menekankan agar menyertakan master plan dan DED-nya. 

 

"Kami minta master plan dengan DED-nya. Jika master plan dan DED-nya bagus, maka Insya Allah akan ada prospek. Dan saya juga mendorong agar selain mengandalkan dana pemerintah pusat, adalah dana kemitraan dengan swasta. Yang kami minta kemitraan dengan swasta, serta master plan dan DED yang lengkap, sehingga penampilan yang komunikatif, orang pun mau untuk investasi di tempat itu,” saran Sodik. 

 

Sementara, Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes menilai Kota Salatiga belum memiliki destinasi pariwisata yang memadai, sehingga Pemerintah Kota Salatiga bertekad menciptakan taman wisata sejarah ini. Dirinya pun mengapresiasi upaya Pemkot Salatiga tersebut, mengingat pembangunan taman wisata sejarah. Apalagi sejarah militer dapat menjadi destinasi pariwisata yang edukatif bagi anak, dengan mengenalkan kepada anak-anak bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. 

 

"Karena wisata sejarah apalagi berbasis militer ini akan memberikan edukasi luar biasa buat anak-anak kita buat generasi kita, bahwa kita ini adalah bangsa pejuang. Kita ini bangsa yang sangat luar biasa struggle menghadapi berbagai macam tantangan, ini harus diungkap baik dalam pelajaran di kurikulum maupun di situs-situs sejarah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sembari mengingatkan agar  pembangunan yang baru 10 persen itu perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar rancangan taman wisata sejarah berbasis militer ini dapat terwujud dan menjadi salah satu destinasi menarik di Salatiga. (ndy/sf)

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...